WHAT'S NEW?
Loading...
Kembali ke Fitrah: NU Adakan Konfrensi Sufi Se-Dunia
al Multaqo al-Shufi al-Alamy (Konferensi Sufi Internasional) bertema “Membangun Peradaban Dunia yang Damai, Adil dan Jujur Melalui Ajaran Tarekat Mu’tabaroh” yang digelar di Jakarta dibuka pagi tadi oleh Dr. KH. M Sahal Mahfudz. Kegiatan yang merupakan rangkaian acara Harlah NU yang ke 85 itu diselenggerakan di Hotel Borobudur dari tanggal 16-17 Juli 2011. Peringatan Harlah NU sendiri diadakan di Gelora Bung Karno.
Nahdlatul Ulama (NU) berharap para ulama sufi dan umat Islam yang tergabung dalam berbagai jamaah tarekat di seluruh dunia bisa menjadi kekuatan besar dalam mewujudkan perdamaian dunia. Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Asad Said Ali dalam acara pembukaan Pertemuan Kaum Sufi Sedunia atau Multaqa as-Sufiyyah al-Alamiyyah di Jakarta, Sabtu (16/7).
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-85 NU. Menurut As’ad yang juga Ketua Panitia Harlah ke-85, Pertemuan Kaum Sufi ini merupakan kelanjutan dari pertemuan sebelumnya yang diselenggarakan di Libya. Dalam pertemuan itu Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj ditunjuk sebagai Wakil Sekjen Forum Kaum Sufi Seduni untuk Wilayah Asia Tenggara.
Acara pembukaan Pertemuan Kaum Sufi Sedunia ini diikuti oleh sekitar 700 undangan orang termasuk perwakilan dari luar negeri seperti Amerika Serikat, Jepang, Maroko, Syiria, Lebanon, Libya, Malaysia, dan Brunei.
Ajaran tasawuf yang diajarkan dalam tarekat mu'tabarah oleh sebagian golongan dianggap berseberangan dengan ajaran Islam sehingga dianggap keluar dari Islam, namun pernyataan tersebut dibantah oleh Sayyid Rojab Din al-Naqsabandi yang mengatakan bahwa tarekat itu tidak pernah mengusung sisi negatif dalam kehidupan manusia.
"Sebagaimana sabda Rasulullah Muhammad Saw bahwa mukmin itu saudara dengan mukmin lainnya. Dalam hal ini orang yang memeluk atau mendalami kehidupan tazkiyah atau tasawuf akan selalu mempergauli saudara sesama mukmin lainnya dengan pergaulan yang baik dan sesuai dengan ajaran Allah," terangnya saat menyampaikan materi sebagai pembicara dalam Multaqo Sufi al-Alami di Hotel Borobudur, Sabtu (16/7).
Ulama Syiria yang juga al-Mursyid al-A'la lil Thareqah Naqsabandi menyampaikan ajakan untuk mendekatkan diri pada Allah dengan iman dan bersimpuh dengan tasawuf.
"Interpretasi dari perintah atau ajakan dalam Qur'an untuk memperbaiki diri di saat keadaan sudah mulai parah seperti hari hari ini. Dimulai dari diri sendiri, kemudian orang terdekat kita hingga kepada ummat secara keseluruhan," paparnya lebih lanjut.
Ulama asal Syiria ini juga berpesan kepada para hadirin yang hadir supaya mencetak generasi-genarasi baru yang bermuatan syari'at agama serta mengembangkan bahasa al Qur'an yakni bahasa Arab.
0 komentar:
Posting Komentar